PENDAHULUAN
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitati sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Fungsi Evaluasi Pendidikan. Sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :
1.Membuat kebijaksanaan dan keputusan.
2.Menilai hasil yang dicapai para pelajar.
3.Menilai kurikulum.
4.Memberi kepercayaan kepada sekolah.
5.Memonitor dana yang telah diberikan.
6.Memperbaiki materi dan program pendidikan.
Hasil evaluasi yang didapat sampai sekarang tentang dunia pendidikan Nasional kita cukup memperihatinkan, tidak hanya dalam segi kualitas tapi juga kegagalan dalam membentuk karakter building generasi muda bangsa.
Pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak, dimana tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. membentuk SDM yang berkualitas. Namun sayang kebijakan pendidikan yang ada sampai sekarang masih jauh dari harapan, karena kebijakan pendidikan seperti kata pakar pendidikan dari Universitas Nasional Jakarta yaitu HAR Tilaar kebijakan pendidikan di Indonesia sesuai dengan pameo ganti menteri ganti kebijakan.
Mengingat terlalu luasnya cakupan dalam evaluasi pendidikan maka penulis akan membatasi hanya pada evaluasi hasil belajar siswa dikarenakan masalah ini sangat sesuai dengan tugas penulis sebagai guru.
BAB II
PEMBAHASAN
A.KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN
1.Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran.
Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation). Kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.
2.Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Tujuan utama evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, taraf perkembangan, atau taraf pencapaian kegiatan belajar siswa.
Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah :
1.Mengetahui kemajuan belajar siswa
2.Mengetahui potensi yang dimiliki siswa
3.Mengetahui hasil belajar siswa
4.Mengadakan seleksi
5.Mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar siswa
6.Memberi bantuan dalam pengelompokan siswa
7.Memberikan bantuan dalam pemilihan jurursan
8.Memberikan bantuan dalam kegiatan belajar siswa
9. Memberikan motivasi belajar
10.Mengetahui efektifitas mengajar guru
11.Mengetahui efisiensi mengajar guru
12.Memberikan balikan pada guru
13.Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat
14.Memberikan data untuk penelitian dan pengembangan pembelajaran
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
a.Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1.Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2.Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3.Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4.Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5.Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
1.Evaluasi Konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2.Evaluasi Input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3.Evaluasi Proses
Evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4.Evaluasi Hasil atau Produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5.Evaluasi Outcom atau Lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1.Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2.Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek :
1.Evaluasi Input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2.Evaluasi Transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3.Evaluasi Output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
Berdasarkan subjek :
1.Evaluasi Internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2.Evaluasi Eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.
B.TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam evaluasi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu teknik tes dan non tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan atau tugas yang diberikan kepada siswa untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan, penguasaan atau aspek-aspek lain yang sejenis. Tes bisa dibedakan menjadi beberapa macam. Ada beberapa jenis tes ditinjau dari beberapa segi. Jenis-jenis tes tersebut dapat diklasifikasi sebaga berikut :
1.Berdasarkan aspek kepribadian yang di ukur, tes dibedakan atas :
a.Tes Prestasi (Achievement Test)
b.Tes Intelegensi (Intelligence Test)
c.Tes Bakat (Aptitude Test)
d.Tes Minat (Interset Test)
e.Tes Sikap (Attitude Test)
f.Tes Fisik (Physico Test)
g.Tes Kepribadian (Psyco Test)
2.Berdasarkan scop sasaran yang di ukur, tes dibedakan atas :
a.Tes Performansi Maksimum (Maximum Performance Test)
b.Tes Performansi Khusus (Critycal Performance Test)
3.Berdasarkan tujuan evaluasinya, tes dibedakan atas :
a.Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
b.Tes Penempatan (Placement Test)
c.Tes Seleksi (Selection Test)
d.Tes Formatif (Formative Test)
e.Tes Sumatif (Sumative Test)
4.Berdasarkan penekanan aspek yang diukur, tes dibedakan atas :
a.Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
b.Ter Prognostik (Prognostic Test)
c.Tes Kecepatan (Speed Test)
d.Tes Kekuatan (Power Test)
5.Berdasarkan cara pembuatannya, tes dibedakan atas :
a.Ter Terstandar (Standartzed Test)
b.Tes Tak Terstandar (Unstandartzed Test)
6.Berdasarkan cara mengerjakannya, tes dibedakan atas :
a.Ter Tertulis (Written Test)
b.Tes Lisan (Oral Test)
c.Tes Perbuatan (Performance Test)
7.Berdasarkan jumlah testee yang mengerjakannya, tes dibedakan atas :
a.Tes Individual (Individual Test)
b.Tes Kelompok (Claasical Test)
8.Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, tes dibedakan atas :
a.Tes Terjadwal (Reguler Test)
b.Tes Tak Terjadwal (Irreguler Test)
9.Berdasarkan cara interpretasinya, tes dibedakan atas :
a.Tes Acuan Patokan (Criterion Referended Test)
b.Tes Acuan Kelompok (Norm Referended Test)
10.Berdasarkan bentuknya, tes dibedakan atas :
a.Tes Subjektif
1)Tes Essai Bebas (Expended Respond Essay)
2)Tes Essai Terbatas (Restricted Respond Essay)
b.Tes objektif
1)Tes Benar Salah (True False Test)
2)Tes Menjodohkan (Matching Test)
3)Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
4)Tes Melengkapi (Completion Test)
5)Tes Jawaban Singkat (Short Answer Test)
Teknik non tes adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan instrumen non tes sebagai alat pengumpul data. Teknik non tes bisa dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain oservasi, wawancara, kuesioner, lembar inventori, sosiometri, anekdotal record dan daftar pribadi.
C.PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Penyusunan tes dilakukan melalui tiga tahap, yaitu perencanaan tes, penulisan tes dan analisis tes. Perencanaan tes dilakukan dengan langkah-langkah :
1.Menetapkan tujuan tes
2.Menetapkan hasil belajar yang akan diukur
3.Mempersiapkan tabel spesifikasi
4.Menetapkan isi materi tes
5.Menetapkan butir tes
6.Menyiapkan norma aturan
7.Mempersiapkan kunci scoring
Penyusunan tes, dilihat dari tiga sisi, yaitu ketetapan isi materi, ketetapan konstruksi tes dan ketetapan penggunaan bahasa. Prinsip ini berlaku baik untuk penyusunan tes objektif maupun subjektif. Tes objektif dibedakan atas tes jawaban singkat, tes melengkapi, tes benar salah, tes menjodohkan, tes pilihan ganda dan interpretative exercises. Tes subjektif dibedakan atas essai jawaban terbatas dan jawaban bebas. Sedangkan penyusunan instrumen non tes dilakukan melalui tahap-tahap :
1.Mengembangkan spesifikasi alat ukur
2.Menyusun pernyataan atau pertanyaan
3.Menelaah pernyataan atau pertanyaan
4.Menyusun atau merangkit instrumen
5.Melakukan uji coba dan analisis instrumen
6.Menyeleksi, merevisi dan merakit instrumen
7.Menyusun bentuk akhir instrumen
8.Menyusun skala dan norma (kelengkapan instrumen)
D.ANALISIS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh instrumen yang baik, selain disusun dengan baik, juga perlu diuji coba dan dianalisis secara empirik di lapangan. Secara umum, ada empat persyaratan yang harus dipenuhi suatu tes, yaitu validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.
Validitas di definisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu instrumen melakukan fungsinya. Ada beberapa macam validitas. Secara umum, validitas instrumen, khususnya tes, dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1)Validitas Isi (Content Validity)
2)Validitas Konstruk (Construct Validity)
3)Validitas Kriteria (Criterion Related Validity)
Selain memenuhi persyaratan validitas, suatu instrumen, khususnya tes yang baik, juga harus memenhuhi persyaratan realibilitas. Suatu tes dapat dikatan reliabel, bila memiliki nilai konsistensi yang tinggi. Ada beberapa teknik/formula perhitungan yang bisa digunakan untuk mengukur reliabilitas. Jenis–jenis formula tersebut, antara lain meliputi :
1)Formula Spearman Brown
2)Formula Flanagan
3)Formula Rulon
4)Formula Kriffton
5)Formula Kuder Richardson
6)Formula Hoyt
7)Formula Alpha Cronbach
8)Formula Mosier
Dalam melihat baik tidaknya instrumen tes, selain ditinjau dari segi validitas dan reliabilitasnya, dua kriteria penting lainnya yang perlu diuji adalah tingkat kesukaran dan daya beda pada butir soal. Kedua parameter tersebut dihitung secara terpisah, namun keduanya merupakan kesatuan komponen yang menentukan baik tidaknya butir soal.
Tingkat kesukaran (difficulty index) berhubungan dengan banyaknya testee (siswa) yang bisa menjawab dengan benar suatu butir soal tes. Selain tingkat kesukaran, aspek lain yang perlu dilihat pada butir soal tes adalah kemampuan daya beda (discriminatory index). Suatu butir soal tes dikatakan baik, bila soal tersebut mampu membedakan siswa yang pandai dan yang kurang.
Untuk menguji instrumen tes ada dua pendekatan yang bisa digunakan, yaitu pendekatan teori tes klasik dan teori responbutir. Pendekatan teori tes klasik lebih menekankan pada analisis tes secara keseluruhan. Sedangkan pendekatan teori responbutir lebih menekankan pada karakteristik butir soal.
E.PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran perlu berpegang pada prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi yang benar. Prinsip utama yang perlu diperhatikan adalah harus sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Selain itu, juga perlu membeprtimbangkan beberapa aturan yang baik, yakni :
1.Dalam mengikuti evaluasi, siswa di usahakan memiliki persiapan baik secara fisik maupun psikis
2.Situasi dan kondisi tempat pelaksanaan evaluasi harus tenang dan mendukung
3.Manajemen pelaksanaan evaluasi harus mendukung, baik dari sisi evaluator maupun administrasinyaan secar objektif, dalam arti baik peserta tes maupun evaluator bisa melaksanakan kejujuran.
4.Dilakukan secara objektif, dalam arti baik peserta tes maupun evaluator bisa melaksanakan kejujuran.
F.PENGOLAHAN HASIL EVALUASI
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam mengolah hasil evaluasi adalah mengadakan penyekoran terhadap jawaban siswa. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam penyekoran hasil tes, sesuai dengan bentuk-bentuk tes yang digunakan.
1.Pemberian skor untuk tes bentuk objektif
Secara sederhana, cara memberikan skor terhadap tes hasil objektif dapat dilakukan dengan memberikan skor 1 untuk jawaban benar dan memberikan skor 0 untuk jawaban salah. Total skor diperoleh dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dari semua soal. Beberapa jenis tes bentuk objektif, antara lain tes benar salah (true false), pilihan ganda (multiplechoice), menjodohkan (matching), melengkapi isian (completion), dan jawaban singkat (short answer). Cara pengolahan terhadap masing-masing jenis tersebut memiliki karakteristik tersendiri.
2.Pemberian skor tes bentuk essai.
Ada dua cara memberikan hasil skor terhadap hasil tes essai, yaitu cara penyekoran analitik (analitical scoring method) dan cara penyekoran holistic (holistic scoring method). Cara penyekoran analitik adalah cara penyekoran yang mengacu pada elemen-elemen jawaban ideal. Tinggi rendahnya skor jawaban siswa, bergantung pasa lengkap tidaknya elemen yang dituju. Sedanglan cara penyekoran holistic adalah cara penyekoran yang didasarkan pada keluasan rewspon jawaban yang diberikan. Tinggi rendahnya skor jawaban siswa bergantung pada kualitas keseluruhan jawaban siswa.
Ada dua tahap yang dilakukan dalam melakukan pengolahan hasil evaluasi, yaitu memberikan skor (scoring) dan memberikan penilaian (grading). Untuk mengolah data hasil evaluasi bisa menggunakan beberapa teknik analisis data. Interpretasi data bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian acuan patokan (creterion referenced interpretation) atau penilaian acuan kelompok (norm referenced interpretation).
Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang dalam menginterpretasi hasil pengukuran secara langsung didasarkan pada standar performansi tertentu yang ditetapkan. Untuk analisis data bisa menggunakan analisis presentasi ketercapaian. Sedangkan penilaian acuan kelompok adalah penilaian yang dalam menginterpretasi data hasil pengukuran didasarkan pada prestasi anggota kelompok lainnya. Beberapa teknik analisis yang bisa digunakan untuk mengolah data dengan pendekatan acuan kelompok adalah deviasi standar, mean, standar skor, rank, jenjang persentil dan sejenisnya.
Untuk mengolah hasil pengukuran dalam evaluasi pembelajaran, banyak teknis analisis data yang bisa digunakan. Analisis data pada hakikatnya adalah mengolah angka-angka yang diperoleh dari skor mentah menjadi suatu skor yang mudah di baca dan di simpulkan. Beberapa teknis analisis data yang banyak digunakan untuk mengolah data hasil evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.Tendensi sentral atau ukuran kecenderungan memusat.
Ada tiga teknik utama yang digunakan untuk mengukur tendensi sentral, yakni mean, media dan mode.
2.Variabilitas adalah keanekaragaman angka-angka dalam suatu distribusi skor.
Variabilitas merupakan variasi sebaran skor dari mean.
3.Skor standar
4.Skor komposit
5.Persentil dan jenjang persentil
6.Penentuan nilai akhir
7.Analisis hubungan
8.Analisis data kualitatif
G.PEMBUATAN LAPORAN HASIL EVALUASI
Untuk dapat memberikan informasi yang baik, sebagai dasar pengambilan keputusan, maka perlu dibuat laporan hasil evaluasi pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan hasil evaluasi. Laporan hasil evaluasi harus :
1.Membuat informasi yang lengkap
2.Mudah difahami
3.Mudah dibuat
4.Dapat dipakai
5.Bersifat objektif
Bentuk laporan hasil evaluasi, bisa berupa angka, huruf, gambar atau bahasa. Fungsi laporan, disamping untuk kepentingan kegiatan pembalajaran di sekolah, juga untuk dipergunakan oleh siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi.
H.PENGGUNAAN KOMPUTER DALAM EVALUASI
Komputer merupakan perangkat teknologi yang sangat berguna untuk mendukung kegiatan evaluasi pembelajaran. Komputer bisa digunakan dalam semua tahap proses kegiatan evaluasi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil sampai dengan pelaporan. Dengan menggunakan fasilitas komputer kegiatan evaluasi akan bisa dilakukan secara cepat, tepat dan efektif. Disamping program pemrosesan data (word processing) beberapa program (software) komputer yang bisa digunakan untuk mendukung proses kegiatan evaluasi adalah Iteman, Ascal, Rascal, dan Bilog. Program tersebut, terutama untuk menganalisis instrumen evaluasi. Program komputer bisa juga dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan khusus, terutama dalam hal pemrograman.
BAB III
PENUTUP
Evaluasi menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar, karena tanpa evaluasi akan susah sekali mengukur tingkat keberhasilannya.
Evaluasi pendidikan merupakan proses yang sistematis dalam Mengukur tingkat kemajuan yang dicapai siswa, baik ditinjau dari norma tujuan maupun dari norma kelompok serta Menentukan apakah siswa mengalami kemajuan yang memuaskan kearah pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.
Evaluasi memegang peranan penting karena hasil evaluasi menentukan sejauh mana tujuan dapat dicapai. Dan sebuah hasil evaluasi diharapkan dapat membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan, serta membantu mendapat dukungan dari mereka yang terlibat dalam program tersebut. Evaluasi, khususnya dalam bidang pendidikan diharapkan dapat memperbaiki sistem pendidikan kita yang sering berubah dan tidak seimbang, kurikulum yang kurang tepat, serta mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak terfokus.Secara umum evaluasi (evaluation) merupakan alat (tool) dalam mengukur sejauhmana tujuan yang kita inginkan sudah tercapai. Dalam dunia pendidikan, evaluasi merupakan hal mutlak dalam melihat kinerja (performance) pelaku pendidikan, utamanya siswa didik. Sistem evaluasi yang dikembangkan sangat mempengaruhi arah dan tujuan pendidikan itu sendiri. Evaluasi telah memegang peranan penting dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk:
1.Membuat kebijaksanaan dan keputusan
2.Menilai hasil yang dicapai para pelajar
3.Menilai kurikulum
4.Memberi kepercayaan kepada sekolah
5.Memonitor dana yang telah diberikan
6.Memperbaiki materi dan program pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Budi Wiyono, 2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Elang Emas.
Nana Sudjana, Ibrahim, 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algesindo.
Departemen Pendidikan Nasional, 2000. Penilaian dan Pengujian Untuk Guru.
http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar