Zharaf Zaman (Keadaan Waktu)
Zharaf zaman ialah, isim zaman (waktu) yang di-nashab-kan dengan memperkirakan makna fî (pada/dalam), seperti lafazh: (pada hari ini), (pada malam ini), (pagi hari), (waktu pagi), (pada waktu sahur), (besok), (waktu sore atau waktu Isya), (pada waktu subuh), (pada waktu sore), (selamanya), (ketika), dan lafazh yang menyerupainya.
Zharaf Makân (Keadaan Tempat)
Zharaf makân ialah, isim makân (tempat) yang di-nashab-kan dengan memperkirakan makna fî (pada/dalam), seperti lafazh: (di depan), (di belakang), (di depan), (di belakang), (di atas), (di bawah), (di dekat atau di sisi), (beserta), (di muka atau di depan), (di dekat), (di hadapan), (di sini), (di sana), dan lafazh yang menyerupainya.
Contoh zharaf zaman adalah sebagai berikut:
= aku telah berpuasa pada hari Senin.
= aku telah ber-i'tikaf pada hari Jum'at.
= aku akan berkunjung kepadamu besok pagi.
= aku telah berjalan pagi-pagi.
Contoh zharaf makân adalah sebagai berikut:
= aku telah duduk di depan ustadzku.
= aku telah berjalan di belakang ustadzku.
Kata nazhim:
Zharaf ialah isim waktu atau isim tempat yang di-nashab-kan. Menurut kalangan orang Arab, semua (dari isim waktu atau tempat itu) dengan memperkirakan makna fî.
.
Dan di-nashab-kan oleh fi'il-nya yang diberlakukan, seperti dalam contoh: (aku telah berjalan pada malam hari), dan (aku telah ber-i'tikaf satu bulan).
Lafazh di-nashab-kan oleh dan lafazh di-nashab-kan oleh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar