Sebelum
Islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut
oleh umat manusia. Para Ahli Ilmu Perbandingan Agama membagi agama
secara garis besar kedalam dua bagian
- Kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-Nya sebagaimana termaktub dalam kitab suci Alquran dan agama ini biasanya disebut dengan agama samawi (agama langit) karena berasal dari atas langit. Yang termasuk kedalam kelompok agama ini antara lain Yahudi, Nasrani dan Islam.
- Kelompok agama yang didasarkan pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimana terdokumentasikan dalam kitab suci yang disusunnya dan agama ini biasanya disebut dengan agama ardli (agama bumi) karena berasal dari bumi. Yang termasuk kedalam kelompok agama ini antara lain Hindu, Budha, Majusi, Kong Hucu dan lain sebagainya.
Agama-agama
tersebut hingga saat ini masih dianut oleh umat manusia didunia dan
disampaikan secara turun temurun oleh penganutnya. Didalam mengkaji
agama islam biasanya sering dihadapkan dengan agama-agama tersebut
dengan tujuan untuk mengetahui posisi islam diantara agama-agama
tersebut.
B. PEMBAHASAN
Islam
adalah agama yang terakhir diantara sekalian agama besar di dunia yang
semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakan revolusi dunia dan
mengubah nasib sekalian bangsa , agama yang melingkupi segala-galanya
dan mencakup sekalian agama yang datang sebelumnya.
Posisi Islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya:
- Islam menyuruh para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa sekalian agama besar didunia yang datang sebelumnya diturunkan dan diwahyukan oleh allah, beriman kepada para nabi dan kitab suci dari semua bangsa dan agama islam mencakup segala agama didunia dengan kitab sucinya alquran yang merupakan gabungan dari semua kitab suci didunia ( kitab taurat, zabur dan injil yang murni )
Di
dalam Alquran dijumpai ayat-ayat yang menyuruh umat islam mengakui
agama-agama yang diturunkan sebelumnya sebagai bagian dari rukun iman,
misalnya suruh albaqarah ayat 4
والذين يؤمنون بما أنزل اليك وما أنزل من قبلك
“ Dan orang-orang yang beriman kepada apa yang diturunkan kepada engkau dan apa yang diturunkan sebelum engkau “
- Islam adalah agama yang terakhir dan merupakan pernyataan kehendak ilahi yang sempurna.Di dalam Alquran disebutkan
اليوم أكملت لكم دينكم و أتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الاسﻻم دينا
“
Pada hari ini Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan Aku lengkapkan
nikmat-Ku kepadamu, dan Aku meridhoi islam sebagai agamamu
- Agama islam memiliki tugas yang besar yaitu:
- Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan diantara sekalian agama di dunia
- Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada sebelumnya
- Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh para penganut agama sebelumnya yang kemudian dimasukan kedalam agamanya itu
- Mengajarkan kebenaran abadi yang sebelumnya tidak pernah diajarkan
- Memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak maju.
- Dengan datangnya islam, agama memperoleh arti yang baru dan didalamnya terdapat unsur pembaruan. Dalam hal ini paling kurang ada 2 hal:
- Agama islam harus diperlakukan sebagai sebuah ilmu, dimantapkan dengan menyajikan ajaran agama sebagai landasan perbuatan bagi perkembangan manusia menuju tingkat kehidupan yang lebih tinggi lagi.
- Ruang lingkup agama islam mencakup kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
- Posisisi agama islam terhadap agama-agama lain dapat dilihat dari dua sifat yang dimiliki ajaran islam, yaitu akomodatif dan persuasif.
Islam
berupaya mengakomodir ajaran-ajaran agama masa lalu dengan memberikan
makna dan semangat baru didalamnya. Sebelum islam datang dijumpai adanya
kebiasaan masyarakat jahiliyah melakukan kurban persembahan kepada para
dewa dan arwah leluhur untuk memperoleh keberkahan. Kebiasaan berkurban
ini diteruskan oleh islam dengan tujuan kurban diarahkan sebagai bentuk
pengabdian dan rasa syukur kepada Allah atas segala karunia yang
diberikan-Nya , sedangkan daging kurbannya diberikan kepada fakir miskin
dan orang-orang yang kurang mampu.
Upaya
yang dilakukan dengan cara persuasif misalnya islam melihat adanya
hal-hal yang tidak disetujui dan harus dihilangkan, namun dari segi yang
lain Islam mengupayakan agar proses menghilangkan tradisi yang demikian
itu tidak menimbulkan gejolak sosial yang merugikan. Proses tersebut
dilakukan secara bertahap sambil menjelaskan makna larangan tersebut
yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan intelektual mereka, hingga
akhirnya perbuatan tersebut benar-benar ditinggalkan oleh masyarakat.
Hal yang demikian misalnya terlihat pada larangan meminum minuman keras.
Dalam proses pelarangan itu, Islam menempuh cara-cara yang persuasif.
Dimulai dengan membiarkan apa adanya, kemudian menjelaskan pengaruh
positif dan negatifnya pada saat mereka bertanya. Setelah itu minuman
keras tersebut dilarang pada saat-saat tertentu saja, yaitu pada saat
akan melakukan sholat, hingga kemudian dilarang pada kapan saja.
- Hubungan islam dengan agama-agama lain dapat dilihat pada ajaran moral yang ada didalamnya dan konsep gender yang terdapat pada masing-masing agama.
- Dalam agama Hindu terdapat ajaran yang menganggap bahwa keinginan terhadap kesenangan merupakan hal yang bersifat alamiyah sesuai dengan kodrat manusia. Akan tetapi terdapat ajaran untuk mengendalikan hawa nafsu terhadap kenikmatan tersebut.
Dalam
agama Hindu, wanita diibaratkan sebagai tanah dan laki-laki diibaratkan
sebagai benih. Hasil terjadinya jasad badaniyah yang hidup terjadi
karena melalui hubungan antara tanah dan benih. Potensi wanita dipandang
kreatif dan penuh kebaikan hanya apabila potensi itu terjadi secara
harmonis dengan pria.
- Dalam agama Budha terdapat ajaran tentang pengendalian diri dari memperturutkan hawa nafsu yang berakibat pada terjadinya tindakan kejahatan dan terdapat pula sejumlah ajaran etis tentang larangan membunuh, larangan mencuri, berdusta dan lain sebagainya.
Agama
Budha menyatakan bahwa seorang istri berkedudukan dan berperan cukup
besar dalam menyukseskan suaminya. Suami istri memiliki kewajiban dan
tanggung jawab bersama dalam rumah tangga dan adanya kehendak bersama
dalam menjalankan kehidupan berumah tangga. Seorang istri yang patut
dipuji dalam suatu keluarga yaitu istri yang keibuan, istri yang seperti
saudara, istri yang seperti sahabat dan istri yang seperti pegawai.
- Dalam agama Yahudi yang dibawa oleh Nabi Musa terdapat Sepuluh perintah Tuhan yang meliputi : pengakuan terhadap Tuhan Tang Maha Esa; Larangan menyekutukan Tuhan dengan apa saja dan dimana saja; Larangan menyebut nama Tuhan dengan kata-kata yang dapat menyia-nyiakan-Nya; Memuliakan hari Sabtu; Menghormati ayah dan ibu; Larangan membunuh sesama manusia; Larangan berbuat zina; Larangan mencuri; Larangan menjadi saksi palsu; Menahan hawa nafsu untuk memiliki sesuatu yang bukan menjadi miliknya.
- Dalam agama Kristen terdapat ajaran tentang perintah berbuat baik antara sesama manusia, saling mencintai sesama manusia, bersifat pemurah dalam setiap hal yang menyangkut kebaikan, menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan lain sebagainya.
Dalam
agama Kristen, Yesus tidak membeda-bedakan laki-laki dan perempuan. Ia
menghargai wanita sebagai pribadi yang utuh. Yesus berbicara langsung
dengan wanita, menyembuhkan wanita yang sakit dan memanggil wanita untuk
mengikutinya.
- Dalam agama Islam terdapat ajaran tentang pengendalian hawa nafsu keduniaan yang diikuti oleh keharusan melakukan perbuatan yang baik bagi kemanusiaan. Islam mengingatkan umatnya agar jangan mengikuti hawa nafsu karena mengikuti hawa nafsu akan menjerumuskan pelakunya kedalam kehidupan yang menyengsarakan.
Dalam
ajaran Yahudi yang dibawa oleh Nabi Musa terdapat ajaran menghormati
hari sabtu. Ajaran ini tidak dianggap relevan lagi dalam ajaran Islam.
Semua hari dalam ajaran Islam memiliki kedudukan dan makna yang sama,
tergantung kepada orang yang memanfaatkannya.
Dalam
agama islam wanita diumpamakan seperti tanah ladang tempat bercocok
tanam sebagaimana disebut dalam Alquran surah Al-baqarah ayat 223 yang
artinya : “ Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok
tanam, maka datangilah tanah tersebut bagaimana saja kamu kehendaki.
Dan kerjakanlah amal yang baik untuk dirimu dan bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah
kabar gembira orang-orang yang beriman.”
Rasulullah
menyebutkan kriteria seorang istri sebagaimana yang disebutkan dalam
suatu hadits yang artinya : “ Tidak ada sesuatu yang diambil faedahnya
oleh orang muslim setelah takwakepada Allah yang lebih baik baginya
daripada seorang istri shalihah yang jika seorang suami memerintahnya,
ia mematuhinya; jika suami memandangnya, maka ia menyenangkannya; jika
suami menggilirnya, maka ia mematuhinya; dan jika suami pergi darinya,
maka ia memelihara diri dan harta (suami)nya ”.
Dari
penjelasan-penjelasan ini terlihat dengan jelas bahwa posisi ajaran
islam diantara agama-agama lain selain mengoreksi dan membenarkan juga
melanjutkan sambil memberikan makna baru dan tambahan-tambahan sesuai
dengan kebutuhan zaman. Oleh karena itu, diutuslah Rasulullah
shollallahu alahi wa sallam untuk menyempurnakan ajaran-ajaran para Nabi
dan Rasul terdahulu dan memerintahkan manusia untuk mengimani apa yang
diwahyukan kepada beliau berupa Alquran dan Assunnah.
C. PENUTUP
Posisi
Islam diantara agama-agama lain tampak bersifat adil, obyektif dan
proporsional. Dengan sifatnya yang adil, ajaran Islam mengakui peran
yang dimainkan agama-agama yang pernah ada didunia. Dengan sifatnya yang
obyektif, Islam memperbaiki dan meluruskan ajaran-ajaran agama yang
salah dan tersesat. Dengan bersifat proporsional, Islam memberikan
perhatian terhadap ajaran agama yang tidak seimbang. Islam adalah agama
yang terbuka, mau berkompromi dan berdialog dengan agama lain. Dengan
sifatnya yang demikian ini, Islam telah tampil sebagai penyempurna,
korektor, pembenar dan sekaligus sebagai pembaru.
Setiap
ajaran agama-agama tersebut memiliki perbedaan yang berkaitan dengan
keyakinan (teologis) dan ritualistik, yakni peribadatan. Terhadap hal
ini masing-masing agama dianjurkan untuk saling menghargai dan
menghormati.
Islam
adalah agama perdamaian, jauh dari sikap bermusuhan dan bukan agama
kaum teroris. Terjadinya pertentangan antara satu agama dengan agama
lain sebagaimana terlihat dalam sejarah, sama sekali bukan disebabkan
karena faktor agama, melainkan karena faktor-faktor lain yang
mengatasnamakan agama. Hal seperti ini harus segera dicegah dan
dikembalikan kedalam situasi yang merperlihatkan keharmonisan hubungan
antara agama-agama yang ada didunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar