Guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya mengajar, kata guru dalam bahasa arab disebut muallim yang artinya orang yang berpengetahuan. Dalam bahasa inggrisnya teacher makna sederhana a person whose give information to other
Pengertian semacam ini masih bersifat umum, dan oleh karna itu dapat mengundang bermacam-macam interprestasi atau penafsiran yang berbeda-beda. Menurut hemat saya makna dari seorang guru adalah di samping sebagai pengajar, melakukan bimbingan atau pelatihan, lebih dari itu seorang guru harus mencerminkan sikap baik yang tidak bertentangan dengan akal sehat karna guru di gugu dan di tiru.
Guru Indonesia seharusnya sadar bahwa mengajaradala pengabdian kepada tuhan yang maha Esa yang mana hal ini telah tercantum dalam idiologi bangsa yang telah di sepakati bersama yaitu pancasila. Guruyang berjiwa pancasila dan setia terhadap UUD 45 tentang keguruan harus bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Bila di kaitkan dengan sifat-sifat yang di miliki nabi Saw, maka ada 4 sikap yang harus di miliki oleh seorang guru:
a) Siddiq
Kebenara dan kesungguhan dalam bersikap, berani bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas sebagai seorang guru, artimya guru bukan sekedar kontrak social dengan sekolah dan pekerjaannya namun jauh lebih dari itu guru harus benar-benar menjalankan tugas sebagai seorang guru
b) Amanah
Kepercayaan yang selalu di jaga dan di pelihara dengan sebaik-baiknya dalam mengemban amanah yang di percayakan padanya agar terjalin keharmonisan bersama
c) Fatonah
Cerdas dalam menghadapi persoalan yang muncul dengan seefektif mungkin
d) Tabliq
Penyampain segala sesuatu dengan benar, ikhlas, transparan, bukan sekedar menyampaikan tetapi penuh rasa tanggung jawab baik secara arif, adil, dan jujur dan mampu memberikan petunjuk dan bimbingan dengan rasa sabar.
Yang dimaksud kategori guru yang professional sebagai berikut:
Memiliki kematangan kepribadian, komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, kataqwaan dan ahlak mulia, kualifikasi akademik dan latar belakang sesuai dengan bidang yang ditekuninya, dll.
Namun akhir-akhir ini banyak guru yang tidak mengerti esensi guru yang sebenarnya, sehingga mendorong guru melakukan hal-hal yang tidak terpuji, sering kita dengar melalui media cetak, elektronik, prilaku guru yang merusak citra bangsa diakibatkan oleh prilaku guru itu sendiri.
Guru yang seharusnya di gugu dan ditiru seakan kehilangan makna ketika ditentukan dengan fakta-fakta memperhatinkan yang terjadi saat ini. Tidak jarang kita dengar peristiwa yang menceritakan seorang kepala sekolah yang mencatut iuran SPP siswa, melakukan adegan asusila dengan salah satu siswanya, nah ditengah kesenjangan ini kematangan kepribadian sangat diperlukan bagi seorang guru.
Istilah ini mengimplikasikan bahwa kepribadian bukan hanya sekedar menyampaikan isi materi tetapi juga memberikan contoh tingkah laku yang baik karena kepribadian adalah dasar dari tingkah laku individu.
Ada pepatah yang mengatakan berlian tetaplah berlian meskipun ditempatkan yang berbeda-beda, harganya tetap mahal dan banyak orang suka. Tugas ahli berlian adalah menemukan berlian-berlian itu kemudian menyepuhnya sehingga menjadi pantas untuk dipajang di eletasi perhiasan. Jika berlian diibaratkan sebuah bakat, maka menjadi tugas bagi seorang pendidik untuk menemukan bakat yang tersembunyi dibalik semua siswanya dengan mengembangkan semaksimal mungkin bakat siswanya hingga bakat itu memiliki nilai dan bersinar.
Namun sangat disayangkan dalam system kurikulum nasional Indonesia pengembangan minat dan bakat kurang diperhatikan, guru mengajarkan siswanya dengan bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dengan pelajaran yang sama, memang di Indonesia dikenal dengan system pengajaran ekstrakulikuler, namun hanya sebatas yang berminat, bukan sebagai kebijakan utama suatu institusi pendidikan. Padahal, jikalau menengok system pendidikan di Negara maju, disana sudah secara sistematik, sekolah mengembangkan bakat setiap anak, selain itu sekolah mendukung sepenuhnya pengembangan minat dan bakat tersebut.
Akibat dari system pendidikan kita yang menyamakan semua potensi siswanya, guru seakan-akan tidak melakukan pembinaan khusus terhadap siswanya sehingga siswanya prestasi dibawah kemampuannya.
Guru adalah pemimpin yang melihat suatu masalah dan memperbaikinya, seandainya pun mereka tidak selalu tahu bagaimana caranya. Guru dapat diartikan sekelompok orang yang dapat dipercayai membawa sekelompok orang tertentu untuk mencapai tujuan, seorang guru adalah perencana dan mengambil keputusan yang baik mau menerima kritikan dan masukan bekerja dengan para pengikut untuk menetapkan serta mencapai sasaran, guru juga turut merasakan apa yang dirasakan siswanya jika ada suatu permasalahan hendaknya diselesaikan secara keluarga, penuh dengan rasa kasih saying tanpa harus memarahi berlebihan, memahami jiwa anak adalah suatu keharusan bagi seorang guru tanpanya guru akan merasa kesulitan dalam proses balajar mengajar, kebanggan guru terletak disaat siswa dapat memberikan fed back yang baik, kesemuanya itu akan terlaksana jika guru kembali kepada esensi yang sebenarnya.
Mencari guru adalah tugas gampang, tetapi untuk menemukan criteria yang disebutkan dimuka tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak ada, oleh sebab itu peraturan-peraturan tentang keguruan yang termaktub dalam UU no 14 th 2005 kebijakan pemerintah perlu adanya revisi akan kahadiran guru yang di idamkan oleh pejuang terdahulu, maju atau tidaknya suatu bangsa berada di tangan penguasa, pemegang bangsa, semakin besar cita-cita bangsa semakin besar pula semangat untuk membangun bangsa yang di harapkan. Amiennnnnnnnnnnnn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar