STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Jumat, 08 Juli 2011

Peranan Seorang Guru

Sesuai tugasnya, peran seorang guru adalah sebagai berikut:
• Sebagai tokoh terhormat dalam masyarakat, sebab ia nampak sebagai orang yang berwibawa.
• Sebagai penilai ia memberi pemikiran.
• Sebagai seorang nara sumber, karena ia memberi ilmu pengetahuan.
• Sebagai fasilitator
• Sebagai penyangga rasa takut.
• Sebagai pemimpin kelompok.
• Sebagai orang tua atau wali.
• Sebagai pembimbing dan konselor.
• Sebagai patner belajar.
• Sebagai pembawa rasa kasih sayang.
• Sebagai penceramah.
• Sebagai tutor.
• Sebagai manajer.
• Sebagai kepala laboratorium.
• Sebagai perancang program.
• Sebagai manipulator, yang dapat mengubah situasi belajar.

Eric Holey, seorang ahli sosiologi pendidikan melihat peran guru diumpamakan sebagai anggota dalam satu keluarga. Ia mengemukakan peran guru sebagai berikut:
• Guru sebagai bapak (teacher as a father). Sebagai bapak ia tahu apa yang ia perbuat; dan semua yang diperbuatnya demi melindungi sang anak. Maksudnya, guru berperan sebagai bapak. Ia mengetahui apa yang harus ia perbuat demi melindungi siswanya.
• Guru sebagai kakek (teacher as a grand father). Seorang kakek adalah seorang yang baik hati dan banyak tahu. Ia menunjukkan dan suka bercerita kepada cucu-cucunya. Maksudnya, guru berperan sebagai seorang kakek. Ia banyak memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman dan selalu menunjukkan dan suka bercerita tentang ilmu pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa.
• Guru sebagai nenek (teacher as a grand mother). Sebagai nenek ia suka bercerita tentang masa lampau anak-anaknya, tentang garis keturunan dari keluarga mereka. Maksudnya, guru berperan sebagai seorang nenek. Ia selalu bercerita tentang sejarah orang-orang kesuksesan dan kegagalan orang-orang sebelumnya.
• Guru sebagai kakak tertua (teacher as an eldest brother). Sebagai kakak tertua, ia di dalam mengerjakan sesuatu biasanya ia mengajar untuk bersama-sama. Maksudnya, guru berperan sebagai kakak tertua. Ia selalu mengajarkan kebersamaan atau hidup berjama’ah kepada siswanya.
• Guru sebagai paman (teacher as an uncle). Ia suka memberi berbagai informasi dan ide. Maksudnya, guru berperan sebagai paman. Ia selalu memeberikan berbagai informasi dan ide kepada siswanya.
• Guru sebagai ipar (teacher as a cousin). Seorang ipar tidak mau mengurus hal-hal lain selain memperhatikan tugas pokoknya. Maksudnya, gruru berperan sebagai ipar. Ia selalu memperhatikan tugas pokoknya, yaitu mendidik dan membimbing siswa.
• Guru sebagai sersan mayor (teacher as an sergean mayor). Guru sering berperan sebagai pengawal pasukan yang dengan disiplin ketat dan dengan menggunakan catatan dari berbagai buku selalu mengadakan parade senjata untuk menghormat pimpinan pasukan. Maksudnya, guru berperan sebagai sersan mayor. Ia selalu mengutamakan kedisilinan.
• Guru sebagai Sigmund freud (teacher as Sigmund freud). Guru sering berperan sebagai alat atau mensin untuk menyelesaikan konflik dan ketegangan. Maksudnya guru harus bisa menyelesaikan masalah-masalah, konflik dan ketegangan dari para siswa.
• Guru berperan sebagai psikoterapist (the teacher as group psichotherapist). Maksudnya, guruharus bisa melakukan terapi kepada siswanya.
• Guru berperan sebagai editor buku (teacher as prite’s reader). Sebagai editor ia mengadakan koreksi terhadap tulisan sebuah buku sebelum dicetak. Maksudnya, guru harus mampu mengukur dan menilai siswanya dan kemudian membimbing dan mendidiknya ke arah yang lebih baik.
• Guru berperan sebagai guru (teacher as teacher). Ia berperan sebagai penyampai ilmu pengetahuan. Maksudnya, guru harus mampu mentransformasi ilmu pengetahuan kepada siswanya dengan baik dan benar.

Dari status, tugas, tanggung jawab dan perannya, sebenarnya guru mempunyai kedudukan penting dalam proses pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian yang mendalam untuk menemukan profil seorang guru. Profil seorang guru harus nampak ke masyarakat untuk mengubah citra masyarakat terhadap guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar