Salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk mengefektifkan penataan
ruangan kelas sebagai sentra belajar adalah dengan menggunaan sistem moving class (kelas berpindah). Dalam sistem moving class
ini, ruang-ruang kelas ditata khusus untuk mendukung pembelajaran mata
pelajaran tertentu. Kelas-kelas ini ditata menjadi semacam home-room
atau sentra belajar khusus. Meja, kursi, peralatan, media, dan berbagai
aspek yang dibutuhkan sesuai karakteristik mata pelajaran tertentu,
diatur sedemikian rupa dalam kelas tersebut. Sehingga ada kelas
matematika, kelas sains, kelas bahasa, kelas seni budaya, dan
sebagainya.
Pada jam pelajaran matematika misalnya, siswa akan memasuki ruang
pembelajaran matematika dan ketika pergantian pelajaran seni budaya,
siswa akan berpindah tempat memasuki ruang seni budaya untuk mengikuti
pembelajaran, dan seterusnya.
Penggunaan sistem moving class seperti ini memiliki beberapa keuntungan, sebagai berikut:
- Atmosfir dan tatanan kelas dapat memperlancar aktivitas dan proses pembelajaran. Semua elemen dalam kelas menjadi semacam reinforcer (penguat) dan stimulator untuk membangkitkan gairah dan aktivitas belajar terhadap mata pelajaran tertentu
- Memungkinkan penggunaan sarana, fasilitas, serta berbagai media dan peralatan belajar secara lebih efisien. Media dan peralatan pembelajaran sains misalnya, tidak perlu ada di semua kelas, semua kebutuhan pembelajaran mata pelajaran tersebut cukup ditempatkan dan ditata khusus pada kelas tertentu. Demikian pula kebutuhan media dan alat bantu belajar pada mata pelajaran lainnya ditata khusus pada kelas tersendiri.
- Setiap hari, siswa dapat menikmati dan mengalami proses belajar pada tempat dan lingkungan belajar yang bervariasi. Mobilitas gerak seperti ini dapat menghindarkan siswa dari kejenuhan akibat tata ruang kelas yang monoton
- Pergerakan-pergerakan yang dialami siswa saat perpindahan kelas memingkinkan terjadinya interaksi yang lebih aktif dan hidup di kalangan siswa. Ini dapat menstimulasi dan mengembangkan sikap-sikap empati, kerjasama, kepedulian, dan berbagai sikap proporsial siswa lainnya.
- Siswa tidak memiliki ruang privasi untuk menempatkan benda-benda atau barang milik kelas, misalnya piala atau piagam yang diraih dalam perlombaan antar kelas. Karena prinsip moving kelas tidak mengenal kelas permanen.
- Tanggung jawab terhadap kebersihan dan penataan kelas sering mengalami benturan, karena banyaknya kelas yang menggunakan ruang tersebut pada hari yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar